Pengakuan Mengejutkan Para Siswa Setelah Mengikuti Wajib Militer Karya Dedi Mulyadi

, Jabar - Kesaksian tak terduga dari sejumlah siswa yang sudah menjalani program pendidikan militer karya Dedi Mulyadi.

Satu di antaranya, Rafael Zafriandi Sijabat (17) menyatakan telah merasakan beberapa perubahan setelah menyelesaikan pelatihan militernya di Dodik Bela Negara, Lembang, Jawa Barat.

Dia menyebutkan bahwa pada awalnya hanya tertarik mengikutsertakan diri dalam proyek yang dimulai oleh Dedi Mulyadi tersebut.

Sebelum mengikuti program, ia mengaku sering merokok, bolos sekolah, bahkan mengonsumsi alkohol.

Saat ini, dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. Apalagi setelah menyaksikan keberanian para pelatihnya, Rafael bermimpi untuk bergabung dengan tentara.

"Pada awalnya hanya sebagai hobi dengan dukungan orang tua. Setelah dipertimbangkan ternyata cukup bagus untuk mengasah kemampuan sehingga dapat menjadi lebih baik. Lagian ini sekaligus mencapai impian saya yaitu bergabung dalam dunia militer," katanya seperti dilansir Tribun Sumsel.

Ia pun mengalami hukuman yang sama saat satu peletonnya kedapatan melanggar aturan.

Tetapi, dia mengklaim bahwa tidak terjadi kekerasan fisik selama latihan.

"Semangat gotong royong semakin ditingkatkan," katanya mengenai kerjasama yang telah terbentuk.

Tak hanya menjadi lebih disiplin, mereka juga merasakan perhatian dan perlakuan hangat dari para pelatih TNI yang membimbing mereka.

Sementara Fajril Ramadhan, siswa kelas 11 SMA Negeri 2 Cikarang Selatan, mengaku mendapat banyak pelajaran hidup dari pelatihan ini.

Dia yang dulunya ketagihan bermain game, sering mangkir dari tanggung jawab, dan tidak menghargai orang tua, saat ini mulai menyadari pentingnya memiliki keluarga serta disiplin diri.

“Ada keinginan buat belajar jadi lebih baik,” ujar Fajril saat ditemui Kompas.com di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

Salah satu momen yang paling membekas bagi Fajril adalah ketika ia dan kelompoknya dihukum diceburkan ke kolam lele karena salah satu peserta membawa rokok.

"Jika teman-teman mereka dibekap dengan rokok dan kemudian dilemparkan ke dalam kolam ikan lele sehingga menjadi basah kuyup," jelasnya.

Walaupun begitu, dia menilai bahwa pengalamannya itu menjadi sarana belajar serta pesan untuk selalu mentaati peraturan.

Siswa lainnya, MRJ, juga membantah adanya perlakuan kasar.

Ia justru mengaku dengan pelatihan yang diberikan, kini dia mulai meninggalkan kebiasaan bermain gim secara berlebihan.

“Sekarang sudah sadar akhirnya, enggak boleh menyia-nyiakan waktu. Jadi lupa sama gim online karena banyak teman di sana. Makannya juga enak, terus di sana jam 22.00 WIB sudah harus tidur setiap hari. Janji mau dikurangi main gimnya.”

Para siswa kompak menyatakan tidak pernah mengalami kekerasan fisik selama program berlangsung.

Mereka malah diajarkan rutinitas positif seperti bangun pagi, shalat subuh, senam, belajar, dan baris-berbaris.

( / TRIBUN JABAR )

Post a Comment for "Pengakuan Mengejutkan Para Siswa Setelah Mengikuti Wajib Militer Karya Dedi Mulyadi"