Tangis Bahagia Buruh Tani di Karawang Saat Anaknya Lulus Cum Laude

Di tengah senyum para wisudawan yang berbaris rapi dengan toga dan jubah, berdiri seorang pemuda dengan tatapan penuh syukur. Namanya Karna Januar.

Karna dipanggil ke depan panggung, menerima simbol kelulusan—tali toganya dipindah dari kiri ke kanan. Di saat itu lah ia resmi menjadi wisudawan. Senyum penuh kebahagiaan pun mengembang di wajahnya.

Di sisi lain, di antara bangku undangan, seorang bapak nampak tak henti mengusap wajahnya. Dialah Kaman, seorang buruh tani yang menangis bangga bisa mengantarkan anaknya, Karna, meraih prestasi.

Betapa tidak, saat ini anaknya resmi menyandang gelar sarjana pendidikan predikat cum laude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.93. Karna merupakan mahasiswa Prodi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.

"Waktu kecil saya cuma pengen sekolah. Sekarang anak saya bisa lulus jadi terbaik, rasanya kayak mimpi," ucap Kaman pelan seraya terisak menahan air mata, Selasa (1/7).

Pinjam Duit Sana-sini

Kaman menuturkan, anaknya Karna hanya terlahir dari keluarga sederhana asal Kelurahan Karangpawitan, Karawang. Kaman merupakan seorang buruh tani, sementara istrinya, Komah, hanya berdagang warung nasi kecil-kecilan.

Penghasilannya sebagai buruh tani tak cukup menutup seluruh kebutuhan biaya kuliah anaknya.

“Saya ingat banget gimana waktu itu buat bayaran kuliahnya pinjam sana-sini ke tetangga, biar dia nggak terputus kuliah,” kenang Kaman.

"Apalagi dia (Karna) ini suka sakit-sakitan dari kecil. Buat biaya beli obat asma aja saya sampai pinjam ke orang. Sekarang ternyata dia udah lulus kuliah," lanjutnya.

Dapat beasiswa

Karna tak pernah malu mengaku anak butuh tani. Setiap pagi, ia ikut ibunya ke pasar, membantu belanja kebutuhan untuk jualan.

Sejak semester tiga, ia mendapatkan Beasiswa Karawang Cerdas. Beasiswa itu menjadi caranya pribadi yang membantunya untuk memenuhi kebutuhan kuliah, mulai dari membeli laptop pengganti yang rusak, membayar uang kuliah tunggal (UKT).

"Itu meringankan banget, jujur aja waktu itu saya bingung karena laptop rusak, gak sambil kerja juga kan, mau minta ke orang tua sungkan, tapi alhamdulillah saya ikut program-program beasiswa akhirnya dapat," kenangnya.

Karna berencana masih ingin melanjutkan kuliah S2 sambil mengabdi di bidang pendidikan.

"Dari awal saya memang ingin jadi guru. Kalau bisa lanjut kuliah lagi, saya pasti ambil kesempatan. Saya ingin mengabdi di bidang pendidikan, orang tua juga mendukung," ucapnya penuh harap.

Lahirkan 12 wisudawan terbaik

Ketua I Yayasan Buana Pangkal Perjuangan Karawang, Yanti Tayo, menyampaikan, dalam wisuda Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang Program Sarjana ke-10, ada sebanyak 596 mahasiswa yang diwisuda.

Dari total 596 wisudawan itu, terdapat 12 wisudawan terbaik dari tiga sesi, salah satunya adalah Karna Januar.

Dia berharap mereka tidak hanya sekadar menjadi intelektual saja, tetapi juga harus menjadi pionir terhadap kemajuan bangsa dan negara.

“Rata-rata IPK mereka di atas 3,8, bahkan ada yang 3,96. Kami berharap mereka menjadi pionir dan unggul di dunia kerja maupun pendidikan,” ujar Yanti.

Post a Comment for "Tangis Bahagia Buruh Tani di Karawang Saat Anaknya Lulus Cum Laude"