Sahrul Gunawan Bongkar Alasannya Melarang Anak Masuk UGM demi Kampus Impian UI

RUBLIK DEPOK – Aktor sekaligus Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan, baru-baru ini mengungkap alasan di balik keputusannya melarang sang putra sulung untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, meskipun sang anak telah dinyatakan lolos seleksi masuk perguruan tinggi bergengsi tersebut. Keputusan tersebut diambil setelah diskusi antara Sahrul dan mantan istrinya mengenai kesiapan anak mereka untuk tinggal jauh dari rumah.

Pertimbangan Orangtua: Belum Siap Anak Tinggal Sendiri

Dalam sebuah wawancara, Sahrul menjelaskan bahwa dirinya bersama sang mantan istri merasa kurang nyaman jika anak mereka harus tinggal di kos-kosan. Hal ini menjadi alasan utama mereka melarang anaknya untuk kuliah di UGM. “Ngobrol sama mamanya, akhirnya aku sepakati, kayaknya jangan ngekos-ngekos,” ujar Sahrul.

Kekhawatiran ini mencerminkan keinginan kedua orangtua untuk tetap menjaga kedekatan dan pengawasan terhadap sang anak di masa transisi menuju dewasa. Meski sang anak telah menginjak usia remaja akhir, orangtua tetap merasa penting untuk mengarahkan dan membimbing secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pendidikan tinggi.

Putra Sahrul Sempat Daftar ke UGM Tanpa Sepengetahuan

Menariknya, sang anak rupanya telah mendaftar ke UGM tanpa memberi tahu kedua orangtuanya. Ia bahkan menjadi satu-satunya siswa dari sekolahnya yang berhasil lolos seleksi UGM. Namun, karena tidak mendapat restu untuk tinggal di luar kota, ia terpaksa menolak kesempatan tersebut. Ini menunjukkan inisiatif dan semangat belajar yang tinggi dari sang anak meski akhirnya harus mengalah pada keputusan orangtua.

Beralih ke Universitas Indonesia: Solusi Terbaik

Sebagai alternatif, Sahrul kini mengarahkan sang anak untuk mendaftar ke Universitas Indonesia (UI). Ia menyebutkan bahwa anaknya didorong untuk mengikuti program double degree yang ditawarkan UI sebagai bentuk kompensasi dari batalnya rencana kuliah di Yogyakarta. Sahrul berharap dengan tetap berada di lingkungan yang dekat dengan rumah, proses adaptasi sang anak terhadap kehidupan kampus bisa berjalan lebih baik.

“Kita motivasi lagi untuk bisa diterima di sini, double degree juga di UI,” kata Sahrul dengan penuh semangat.

Reaksi Sang Anak: Kecewa Tapi Tetap Berjuang

Tak bisa dimungkiri, keputusan tersebut sempat menimbulkan kekecewaan dari pihak anak. Sahrul menceritakan bahwa putranya bahkan menolak opsi untuk masuk universitas swasta dan bersikeras ingin menempuh pendidikan di UI. “‘Pokoknya kalau kakak enggak keterima, salah mama sama papa. Gimana caranya harus masuk,’” ujar Sahrul menirukan perkataan sang anak.

Reaksi tersebut menunjukkan adanya rasa tanggung jawab dan keinginan kuat dari anaknya untuk tetap mengejar pendidikan tinggi yang berkualitas. Walau merasa kecewa, ia tetap berjuang untuk mendapatkan tempat di UI sesuai dengan arahan orangtua.

Profil Keluarga Sahrul Gunawan

Dari pernikahannya dengan Indriani Hadi pada tahun 2007, Sahrul Gunawan dikaruniai tiga orang anak. Anak pertamanya, Ezzar Raditya Gunawan, lahir pada 24 September 2007. Anak kedua, Zemma Gunawan, lahir pada 28 Januari 2009, sedangkan anak bungsu mereka adalah Faeyza Mikail Gunawan.

Setelah perceraiannya, Sahrul tetap aktif terlibat dalam kehidupan anak-anaknya dan dikenal sebagai ayah yang perhatian serta memiliki keterlibatan tinggi dalam pengambilan keputusan penting dalam pendidikan anak.

Tantangan Orangtua Zaman Sekarang dalam Menentukan Pendidikan Anak

Fenomena seperti yang dialami Sahrul Gunawan ini sebenarnya cukup umum di kalangan orangtua yang merasa belum siap melepas anak ke luar kota untuk menempuh pendidikan. Kekhawatiran terhadap pergaulan, pengaruh lingkungan, hingga kesiapan mental anak menjadi faktor-faktor yang sering menjadi pertimbangan.

Pada masa kini, sejumlah besar orang tua lebih cenderung menuntun anak-anak mereka menuju perguruan tinggi bergengsi yang terletak di pusat kota tetapi masih bisa dicapai dari tempat tinggal mereka. Perguruan-perguruan seperti UI, ITB, serta Universitas Brawijaya semakin diminati lantaran popularitasnya dan posisi geografis yang ideal.

Sebaliknya, buah hati dari generasi saat ini cenderung lebih otonom dan tidak sungkan untuk mengambil keputusan sendiri, layaknya sosok Sahrul di sini. Akan tetapi, hal tersebut juga membawa suatu hambatan khusus pada proses pembentukan dialog serta pemahaman bersama di kalangan keluarga.

Kesimpulan: Peranan Orang Tua Masih Sangat Penting dalam Mendidik Anak

Kejadian ini mencerminkan bahwa pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan tak sekadar berfokus pada prestasi akademis saja, melainkan juga harus memperhitungkan faktor-faktor psikologis serta dinamika keluarga. Walaupun putra pasangan tersebut berhasil lulus dalam penerimaan di sebuah perguruan tinggi ternama di Tanah Air, pertimbangan utama untuk mengambil langkah selanjutnya masih menitikberatkan pada persiapan emosi si anak dan suasana hatinya yang nyaman.

Sahrul Gunawan menunjukkan betapa besarnya dampak dari partisipasi aktif orang tua dalam proses belajar mengajar anak-anak mereka. Menggunakan metode diskusi serta pemahaman yang mendalam, dia terus-menerus memotivasi putranya untuk terus bekerja keras walaupun target akhirnya agak berganti.

Harapannya, keputusan ini dapat mendorong para orang tua untuk menentukan langkah terbaik demi masa depan pendidikan buah hati mereka.

Post a Comment for "Sahrul Gunawan Bongkar Alasannya Melarang Anak Masuk UGM demi Kampus Impian UI"