Prof. Yanwar Pribadi: Mengangkat UIN Banten ke Tingkat Global, Menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Penelitian Islam Dunia

KABAR BANTEN – Pemilihan Rektor (Pilrek) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk masa jabatan 2025–2029 tak sekadar mengganti pemimpin, melainkan menjadi kesempatan penting bagi universitas ini untuk menetapkan ulang tujuan serta peran strategisnya dalam arena lokal maupun global.

Sebagai salah satu peserta berpotensi di kompetisi tersebut, Prof. Yanwar Pribadi mengusung visi yang ambisius: merubah UIN Banten menjadi perguruan tinggi berkualitas global serta membantu memposisikan Indonesia sebagai titik fokus penelitian Islam di seluruh dunia.

"UIN Banten perlu dikenali tak hanya pada level lokal tetapi juga dalam skala internasional. Kami mempunyai segalanya untuk mencapainya—keyakinan Islam yang kokoh, warisan historis yang mendalam, serta antusiasme akademik yang kian berkembangan," ungkap Yanwar Kamis 22 Mei 2025.

Visi itu bukan sekadar impian belaka. Yanwar Pribadi memang tidak lepas dari dinamika akademi global. Dia membawa gelar doktor (PhD) dari Leiden University, Belanda, khususnya dalam studi antropologi keagamaan. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai dosen tamu atau fellow di sejumlah institusi terkemuka lainnya seperti School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London; KITLV di Belanda; Vrije Universiteit Amsterdam; Sciences Po di Paris; bahkan sampai The University of Edinburgh.

Karya-karyanya sudah dipublikasikan dalam jurnal-jurnal internasional ternama seperti South East Asia Research, Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde (BKI), serta TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia.

Selain itu, ia juga pernah menerbitkan sebuah entri ensiklopedia yang berjudul “Madura” di Encyclopaedia of Islam Three yang diterbitkan oleh penerbit bereputasi internasional, Brill dari Belanda. Yang lebih utama adalah ia telah menerbitkan bukunya yang berjudul “Islam, State and Society in Indonesia: Local Politics in Madura” di penerbit bergengsi Routledge di Inggris pada tahun 2018.

Yanwar saat ini berperan sebagai Dekan Fakultas Studi Islam di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yaitu perguruan tinggi Islam global pertama di tanah air yang menyelenggarakan proses belajar-mengajar menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab saja, serta dia juga aktif sebagai dosen senior di UIN Banten.

Penggabungan antara pengalamannya dalam mengajar di universitas nasional maupun internasional membantunya untuk mengetahui cara meraih nama baik sebagai lembaga pendidikan bereputasi tingkat dunia sambil tetap berakar pada dasar lokal.

“Saya percaya bahwa Islam dan ilmu pengetahuan bukan dua kutub yang bertentangan. Justru dialog antara keduanya harus menjadi kekuatan utama kita dalam menjawab tantangan global,” tegasnya.

Strategi utama yang diajukan meliputi internasionalisasi kurikulum pendidikan, memperkuat koneksi di skala global, dan menerbitkan artikel ilmiah berkualitas tinggi. Menurut beliau, UIN Banten perlu lebih proaktif dalam menukar tenaga pengajar dan siswa, mengadakan konferensi berskala internasional, serta berkolaborasi secara akademik dengan lembaga penelitian ternama dunia.

Di sektor penerbitan akademis, Yanwar telah merintis dua majalah internasional yang berkembang dari UIN Banten: Digital Muslim Review dan Indigenous Southeast Asian and Ethnic Studies.

Tidak hanya itu, ia juga merancang program bahasa asing yang mewajibkan lulusan UIN Banten menguasai bahasa Arab dan Inggris minimal pada level B1 standar Eropa.

Tujuannya bukan hanya agar lulusan siap bersaing, tetapi agar dosen dan mahasiswa bisa menjadi aktor aktif dalam produksi pengetahuan global. “Kita tidak bisa menjadi universitas internasional jika tak mampu bicara dalam bahasa global,” ujarnya.

Tujuan utamanya sesuai dengan kebijakan nasional. Departemen Agama sudah mengatur jalannya supaya universitas-universitas Islam, termasuk UIN, berkembang menjadi institusi terkemuka dengan persaingan skala dunia. Meski demikian, seperti yang dia akui sendiri, sampai saat ini UIN Banten masih belum mempunyai prodi yang statusnya internasional. Inilah tantangan besar yang ingin beliau tangani secara sistematika dalam waktu lima tahun mendatang.

Dengan latar akademik yang kuat, jejaring global yang luas, serta visi strategis yang realistis dan progresif, Prof. Yanwar Pribadi bukan hanya membawa harapan bagi UIN Banten. Ia juga mengusung gagasan besar: agar Indonesia berdiri sejajar dengan pusat-pusat studi Islam dunia, menjembatani tradisi keilmuan klasik dengan tantangan era digital dan globalisasi.***

Post a Comment for "Prof. Yanwar Pribadi: Mengangkat UIN Banten ke Tingkat Global, Menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Penelitian Islam Dunia"