Air Mata pecah saat Dedi Mulyasi saksikan 273 siswa lulus ujian di barak militer

Dari sekitar 273 siswa yang telah mengikuti pelatihan intensif selama dua minggu di barak tentara, Kecamatan Lembang, akhirnya kembali kepada keluarga dan lingkungan mereka.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak dapat menahan air matanya ketika menyambut kembali para siswa tersebut. Untuk Dedi, hal itu bukan hanya sebuah acara formal, tetapi juga merupakan pertemuan emosional yang mencerminkan upaya bersama dalam membangun masa depan pemuda.

"Masalah ini tidak hanya terkait disiplin atau latihan fisikal saja. Ini tentang perasaan, tentang cinta," ungkap Dedi sambil suaranya gemetaran.

Menonton mereka pulang, bertransformasi, dan bersua dengan orang tua, membuat hatiku terharu. Ini adalah awal yang baru untuk keluarga dan Jawa Barat.

Mahasiswa-mahasiswa datang dengan antusiasme segar, menghadirkan berbagai pengalaman tentang perjuangan, disiplin diri, serta rasa bertanggung jawab yang mulai berkembang dalam diri mereka.

Para orang tua yang sudah bersabar menanti sejak subuh, mengucurkan air mata kegembiraan, merasakan kedamaian hati serta rasa bangga saat menyaksikan putra-putri mereka kembali dalam keadaan lebih baik.

Rencana latihan di asrama militer yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk karakter, khususnya pada pemuda-pemudi yang sedang menghadapi bermacam-masalah dan kesulitan.

Dedi Mulyadi yakin bahwa pembelajaran moral tak cukup dilakukan di kelas saja, melainkan harus ada pengaruh langsung untuk membentuk pikiran dan semangat mereka.

“Banyak yang meragukan program ini, tapi lihatlah hasilnya sekarang.

Waktu dan kasih sayang yang membuktikan semua itu,” tambah Dedi.

Di luar program pelatihan tersebut, Dedi juga tengah merancang aturan pembatasan waktu untuk para murid di malam hari. Hal ini bertujuan agar dapat melindungi mereka dari dampak buruk serta mendukung konsentrasi dalam mengejar pendidikan dan pertumbuhan yang sehat.

Perayaan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini tidak hanya menjadi suatu penghormatan, tetapi juga titik awal bagi bangkitnya semangat pemuda-pemudi Jawa Barat - sebuah cahaya baru yang timbul berkat kerja keras dan doa bersama banyak orang.

(TRIBUNJAMBI/ TRIBUNJATIM )